Info Bola Dunia - Dualisme timnas Indonesia tidak menyenangkan bagi semua pihak. Hal itu rupanya juga disadari oleh pelatih timnas Indonesia PSSI-KLB Alfred Riedl.
"Jika ingin tim nasional yang hebat, maka Indonesia harus bersatu" itulah petikan kalimat yang diucapkan pelatih timnas Indonesia PSSI-KLB Alfred Riedl dalam sesi jumpa pers resmi dihadapan awak media di Hotel Kusuma Agrowisata Batu, Selasa (11/09).
Pelatih berkebangsaan Austria itu menilai, dualisme ini tidak akan ada manfaatnya. Dirinya sangat setuju jika ada penggabungan antara anak buahnya dengan anak buah Nil Maizar. "Dualisme akan menyebabkan Indonesia terkena sanksi oleh FIFA, jika itu terjadi maka semuanya akan malu," ungkapnya.
Riedl juga bercerita jika dulu, ketika dia melatih timnas di Piala AFF 2010. Negara Indonesia punya potensi untuk berkembang dan bersaing di Asia. Namun semuanya kini telah berubah. "Dualisme itu tidak menyenangkan bagi para fans," urainya.
Ditanya terkait dengan laporan PSSI kepada FIFA, dirinya mengaku tidak gentar dengan laporan itu. "Saya tidak terkejut dengan apa yang dia (Djohar red.) lakukan. Mungkin dia takut saya akan meminta gaji saya karena saya belum dibayar oleh mereka selama 10 bulan," tuturnya dengan nada tinggi.
Tentang latihan yang dijalaninya saat ini semuanya berjalan dengan sangat baik. Pemain sudah mengalami peningkatan kondisi fisik. Satu-persatu pemain sudah datang, dan hingga kini Timnas Indonesia PSSI-KLB sudah punya 24 pemain yang bergabung.
"Pemain yang belum bergabung tetap masih dikontak. Kita aktif melakukan komunikasi, yang jelas minggu ini dua pemain itu akan bergabung," kata Riedl tanpa melakukan rincian siapa yang bakal bergabung.
Di Batu, fokus Riedl adalah mengembalikan kondisi fisik seperti sedia kala. "Ujicoba tidak dilakukan selama disini, jika kondisi pemain masih belum bagus. Kita akan meneruskan program latihan fisik hingga para pemain kembali dalam kebugaran untuk bermain," tutupnya seraya mengatakan jika timnya akan melakukan ujicoba di Australia atau Jepang